Dunia Dari Kacamata Aby & Jelitha

thedeepinside
3 min readMay 20, 2024

--

“Sini duduk, Tha.” Aby menepuk kursi disebelahnya, mempersilahkan Jelitha ikut duduk bersamanya.

Jelitha membawa dirinya duduk disamping Aby, “Enggak ikutan main lagi, By?”

“Enggak. Aku mau lihat dari sini aja.” Pandangan mereka mengarah pada anak-anak yang sedang bermain di depan teras.

Bebas adalah kata yang tepat untuk menggambarkan suasana di depan mereka. Berlari kesana kemari, berteriak nyaring sekali, dan tertawa sesuka hati tanpa ada rasa berat di hati.

“Hahahaha, itu pada usil banget ngejar Niko.” Tangannya menunjuk ke arah Niko yang sedang mencoba kabur dari kejaran anak-anak. Entah apa yang sedang mereka mainkan, tapi terlihat sangat menyenangkan.

“Kamu hari ini senang enggak?” Jelitha menolehkan kepalanya dengan senyum manis yang terpampang wajahnya.

Aby mengangguk mantap, “Aku senang banget. Kalau kamu gimana?”

“Aku senang sekali! Lihat anak-anak pada antusias ikut kegiatan hari ini, rasanya aku juga ikut kesetrum energi mereka.” Mata Jelitha terlihat makin mengecil, karena senyumnya yang kian melebar.

“Makasih ya, kamu selalu mau ajak aku di setiap kegiatan kamu. Aku bersyukur banget, dapat kesempatan kayak gini. Bisa ketemu sama anak-anak baik.” Ucap Jelitha dengan tulus.

“Kegiatan hari ini, nggak akan ada kalau bukan karena idemu, Tha. Akhirnya mereka semua bisa dapat imunisasi dan kesempatan buat cek kesehatan. Aku udah lama bantu mereka, tapi belum pernah kepikiran hal kayak gini.”

“Apa yang bikin kamu bisa kepikiran sejauh ini, Tha?” Tanya Aby penuh rasa penasaran.

“Aku mencoba memposisikan diriku jika ada di situasi mereka, biar bisa memahami lebih baik bagaimana rasanya. Agar tau apa yang mereka inginkan, apa yang perlu di lakukan, kesulitan apa aja yang di hadapi.”

Setiap individu pasti memiliki rasa simpati dan empati di dalam diri mereka. Sering kali kedua perasaan ini dianggap mirip sebelas dua belas, walau nyatanya berbeda sangat jauh. Dapat memposisikan diri dan memahami perasaan orang lain adalah ciri dari empati. Dan Jelitha jelas mahir akan itu.

“Aku sepertinya terlalu sering melihat situasi dari gambaran besarnya, jadi kurang menaruh perhatian pada hal-hal kecil kayak gitu. Masih banyak hal yang aku belum jangkau, mungkin karena kurang sentimental.”

It’s okay, Aby. Dengan kamu melihat secara skala besar itu juga bagus, kamu jadi bisa tahu ada permasalahan atau hal apa yang dibutuhkan sangat penting di saat itu. Jadi kamu bisa langsung memberi bantuan untuk urgensi terbesar yang ada disana.”

Tadinya Aby sedikit kecewa dengan dirinya sendiri. Karena rasa sensitif dan kepedulian di dirinya ternyata masih kurang. Tapi, setelah mendengar penuturan Jelitha, penjelasannya berhasil membuatnya merasa lebih tenang.

“Aby, kadang kita memang perlu merubah sudut pandang kita agar bisa tahu dari banyak sisi.”

“Kalau aku sering melihat lebih dalam, jadi bisa mengenai hal-hal kecil yang kadang enggak kita pikirkan atau ketahui. Memang tidak besar, tapi juga tetap perlu di rangkul dan diberi perhatian.” Tambah Jelitha.

Cara pandang setiap individu pasti berbeda. Sebab, setiap orang memiliki pola pikirnya sendiri. Cara pandang yang berbeda belum tentu artinya ada pertentangan. Bisa jadi hanya cara pandangnya saja yang berbeda, tapi objek yang dipandang adalah sama.

Jika Aby cenderung melihat suatu permasalahan dari sekala besar, Jelitha lebih menaruh rasa sensitif untuk melihat lebih kecil lagi. Kacamata yang mereka gunakan bisa jadi berbeda, tapi mereka ingin mencapai tujuan yang sama.

“Jelitha, makasih ya. Kamu udah mau bantu dan melengkapi kurangnya aku.”

Aby tersenyum seraya menyatukan jemarinya dengan jemari mungil milik Jelitha. Dengan pelan tapi pasti, Jelitha menerima jemari Aby dan mengeratkan genggaman tangannya. Kedua individu ini berusaha memberikan kenyamanan untuk satu sama lain.

Sign up to discover human stories that deepen your understanding of the world.

Free

Distraction-free reading. No ads.

Organize your knowledge with lists and highlights.

Tell your story. Find your audience.

Membership

Read member-only stories

Support writers you read most

Earn money for your writing

Listen to audio narrations

Read offline with the Medium app

--

--

thedeepinside
thedeepinside

No responses yet

Write a response